Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

4 Cara Mengatasi Penurunan Prestasi Anak di Sekolah

Prestasi anak anjlok atau mengalami penurunan menjadi permasalahan orang tua dan anak yang harus dicari titik permasalahaanya. Ada beberapa factor penyebab anak turun prestasinya, mungkin bisa dari anak itu sendiri ataupun dari orang tua anak. Untuk itu sebagai orang tua harus benar-benar memperhatikan perkembangan anak dari hari kehari termasuk masalah prestasi belajarnya.

Terkadang karna suatu hal anak mengalami penurunan prestasi di sekolahnya. Penurunan itu tentu menjadi sebuah masalah baru bagi para orang tua dan tentu ini harus segera di tangani sedini mungkin. Jika anak Anda mengalami suatu kebuntuan dalam prestasi belajar, kali ini Ide kreatif ada sedikit cara mengurangi penurunan prestasi itu.

Aktivis perlindungan anak yaitu Kak seto pernah menjelaskan juga, berbagai upaya bisa ditempuh untuk mengurangi penurunan prestasi anak di sekolah.

Mengatasi prestasi anak

1. Instropeksi diri

Dalam proses belajar mengajar di sekolah, pola pendidikan yang diterapkan selama ini cenderung lebih menekankan pada kecerdasan otak, sementara kecerdasan spiritual kurang mendapat perhatian.
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan instropeksi, tidak hanya di dunia pendidikan tapi juga lingkungan keluarga yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak.

2. Perhatikan anak

Sebagai orang tua, cobalah untuk lebih sering mengamati anak, mendengarkan obrolanya, berdialog dengannya dan mendampingi anak saat membuat PR. Langkah ini ditempuh agar orang tua mengetahui latar belakang anak, sehingga bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Cari tahu bagaimana proses belajar anak, metode belajar seperti apa yang mereka sukai. Lebih lanjut, tanamkan pula kemampuan untuk mengelola emosi, termasuk menerima kekalahan dan kegagalan dengan jiwa besar.

Buat anak senyaman mungkin ketika bersama orangtua, untuk suatu momen orang tua harus bisa memposisikan dirinya sebagai teman, dan untuk kondisi lainya orang tua bisa memposisikan sebagai guru, dan lainya.

3. Empati dan mencari penyebab

Tetapi, jika memang akhirnya anak gagal dalam meraih prestasinya, bukan lantas dicari kambing hitam siap yang benar dan siapa yang salah. Ada baiknya tunjukkan sikap empati pada anak. Jangan lantas anak di hujani dengan serentetan  makian atau hukuman yang bisa merendahkan rasa percaya diri anak.

Untuk memperbaiki prestasinya lebih dahulu telusuri penyebabnya. Kalau perlu, minta bantuan ahli atau guru kelasnya. Alangkah baiknya jika orang tua bisa memberikan apresiasi , misalnya pujian dan semangat, setiap kali anak bisa menunjukkan prestasinya.

Bagaimanapun juga, anak membutuhkan kasih sayang dan perhatian orang terdekatnya, yaitu orang tua.

4. Diskusi dengan guru

Sering-seringlah berdiskusi dengan guru. Barangkali saja, metode mengajar guru juga perlu di ubah agar anak terangsang untuk belajar. Guru hendaknya bisa merangsang kreativitas siswa. Caranya, guru bukan hanya memberikan soal yang menuntut  satu jawaban, tapi juga banyak jawaban. Dengan begitu, kreativitas anak ikut berkembang. Anak jadi tidak frustasi menghadapi pelajaran.

Dari empat poin terkait masalah prestasi anak tersebut harus benar-benar dipahami orang tua. Sebab apapun itu Orangtualah yang menjadi titik sentral pendidikan anak. Selau buat lingkungan yang sehat dan menyenangkan untuk anak, ajari anak dalam kebaikan dan berilh motivasi agar anak semakin terpacu untuk berprestasi. Semoga bermanfaat.

Jabad
Jabad Orang biasa dengan cita-cita tidak biasa, yang mencitai dan menghargai sejarah bangsanya.